Yogyakarta (Zy News) Pusat Studi Islam Universitas Islam Indonesia (PSI UII) mengadakan pelatihan pengembangan ekonomi bagi kaum perempuan di dusun Sompilan Berbah Sleman, Rabu dan Kamis, 24,27 Juni 2015/7,10 Ramadan 1436 H.
Staf Peneliti PSI UII, M. Iqbal Zen menuturkan kegiatan tersebut dilatarbelakangi munculnya fenomena kekerasan terhadap perempuan. “Salahsatu penyebab tindak kekerasan terhadap kaum perempuan adalah faktor ekonomi”, tutur Iqbal.
Lebih lanjut ia mengungkapkan sampai saat ini perempuan kerap dijadikan sasaran tindak kekerasan karena tidak memiliki posisi strategis sebagai sumber penghasilan dalam keluarga.
Sementara itu, Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag, sebagai pemateri mengatakan berbisnis atau berusaha adalah persoalan mau atau tidak dan modal untuk berbisnis tidak selamanya berupa uang atau materi, tetapi kesempatan, relasi, kesehatan merupakan modal berharga dalam kegiatan usaha.“Ketika kemauan yang besar telah tertanam maka berbisnis akan ada jalannya”, ujar dosen Prodi Ekonomi Islam FIAI UII ini.
Dalam kesempatan berbeda, PSI juga menggelar pelatihan ekonomi kreatif bagi masyarakat di sekitar kampus UII Demangan Baru dan menghadirkan narasumber dari anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Dr. Kumala Hadi, Ak,. MS , pada hari Senin, 22,29 Juni 2015/5,12 Ramadan 1436H.
Menurut Kumala Hadi, untuk membuka suatu usaha sebaiknya diawali dengan ilmu pengetahuan tentang bisnis agar dapat berkembang menjadi besar meskipun bisnis yang besar dimulai dari bisnis yang kecil. “Bisnis kalau kecil terus itu dinamakan bisnis kecentet (red=kurang gizi), maka gizi berbisnis adalah ilmu pengetahuan”, ujarnya.
Selain itu, PSI juga menghadirkan narasumber lainnya, yaitu Dr. Junanah, MIS (Kaprodi Pendidikan Agama Islam FIAI UII) yang mengekplorasi konsep dasar kewirausahaan, Drs. Yusdani, M. Ag (Direktur PSI UII) yang memperkenalkan bentuk-bentuk usaha, Edi Safitri, MSI (Direktur Pengajian Bisnis dan Peneliti PSI UII), dan M. Iqbal Zen (Staf Peneliti PSI UII).
Staf Peneliti PSI UII, M. Iqbal Zen menuturkan kegiatan tersebut dilatarbelakangi munculnya fenomena kekerasan terhadap perempuan. “Salahsatu penyebab tindak kekerasan terhadap kaum perempuan adalah faktor ekonomi”, tutur Iqbal.
Lebih lanjut ia mengungkapkan sampai saat ini perempuan kerap dijadikan sasaran tindak kekerasan karena tidak memiliki posisi strategis sebagai sumber penghasilan dalam keluarga.
Sementara itu, Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag, sebagai pemateri mengatakan berbisnis atau berusaha adalah persoalan mau atau tidak dan modal untuk berbisnis tidak selamanya berupa uang atau materi, tetapi kesempatan, relasi, kesehatan merupakan modal berharga dalam kegiatan usaha.“Ketika kemauan yang besar telah tertanam maka berbisnis akan ada jalannya”, ujar dosen Prodi Ekonomi Islam FIAI UII ini.
Dalam kesempatan berbeda, PSI juga menggelar pelatihan ekonomi kreatif bagi masyarakat di sekitar kampus UII Demangan Baru dan menghadirkan narasumber dari anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Dr. Kumala Hadi, Ak,. MS , pada hari Senin, 22,29 Juni 2015/5,12 Ramadan 1436H.
Menurut Kumala Hadi, untuk membuka suatu usaha sebaiknya diawali dengan ilmu pengetahuan tentang bisnis agar dapat berkembang menjadi besar meskipun bisnis yang besar dimulai dari bisnis yang kecil. “Bisnis kalau kecil terus itu dinamakan bisnis kecentet (red=kurang gizi), maka gizi berbisnis adalah ilmu pengetahuan”, ujarnya.
Selain itu, PSI juga menghadirkan narasumber lainnya, yaitu Dr. Junanah, MIS (Kaprodi Pendidikan Agama Islam FIAI UII) yang mengekplorasi konsep dasar kewirausahaan, Drs. Yusdani, M. Ag (Direktur PSI UII) yang memperkenalkan bentuk-bentuk usaha, Edi Safitri, MSI (Direktur Pengajian Bisnis dan Peneliti PSI UII), dan M. Iqbal Zen (Staf Peneliti PSI UII).
0 komentar:
Posting Komentar