Jumat, 10 Juli 2015

Supriyanto Pasir Doktor Muda FIAI UII

Share & Comment
Yogyakarta (Zy News) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII) kembali menambah jajaran dosen tetap bergelar doktor. Kali ini, Supriyanto Pasir, S.Ag, M.Ag, sukses meraih gelar tersebut setelah mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka Program Doktor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Jum’at, 26 Juni 2015/9 Ramadan 1436H.
Pria kelahiran Wirasari 28 Juni 1975 ini menyandang gelar Doktor Kajian Pendidikan Islam dengan predikat ‘Sangat Memuaskan’. Ia berhasil mempertahankan disertasi berjudul Konflik Dalam Perspektif Al-Qur’an dihadapan dewan penguji, Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag., Dr. Hamim Ilyas,M.A., Dr.Waryono Abdul Ghafur, M.Ag., Dr. A. Malik Madany, M.A., dan Dr. Ahmad Baidhowi, M.Si.
Menurut promovendus, tujuan penelitiannya untuk merekonstruksi wawasan Al-Qur’an tentang konflik. “Metode tafsir maudui digunakan untuk menelusuri terma-terma yang digunakan Al-Qur’an seperti kata ikhtilaf, niza, qital, dan ta’arud yang langsung merujuk pada makna tersurat konflik” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan konflik menjadi pilihan penelitian disertasinya karena manusia dan konflik adalah dua hal yang tidak terpisahkan yang akan terus mengakar dalam kehidupan manusia. menurutnya konflik dipicu oleh tiga faktor, yaitu keyakinan, kepentingan politik, psiko-sosial seperti fananiste berlebihan, kebodohan, keterbatasan, kedengkian, keserakahan, dan kesombongan. “Temuan penting dalam penelitian ini yaitu Al-Qur’an telah memberikan anjuran, aturan, dan landasan nilai yang dapat dijadikan pedoman fundamental resolusi konflik”, ujarnya.
Resolusi konflik dalam Al-Qur’an, kata Supriyanto Pasir, antara lain membangun dan membuka ruang untuk komunikasi, menjalin persaudaraan, melakukan klarifikasi setiap masalah, menahan diri dan menghargai pihak lain, tidak memaksakan kehendak, dan perang. “Perang adalah pilihan terakhir jika memang samasekali tidak ada cara lain dalam menyelesaikan konflik” tegasnya.
Dalam penutupnya, ia menyebutkan apa yang disebutkan dalam disertasinya merupakan penafsiran dari teks Al-Qur’an yang penting untuk dikaji lebih lanjut lagi karena Al-Qur’an merupakan pedoman dasar dalam memahami konflik masa lalu saat ini maupun yang akan datang
Labels:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Welcome to FIAI UII | Designed By TemplatePixel